Kamis, 26 Mei 2011

Penyakit Saluran Pernafasan Akut dengan Demam

1. Identifikasi

Penyakit yang disebabkan oleh virus pada saluran
pernafasan
ditandai dengan demam dan disertai satu atau lebih
reaksi sistemik,
seperti menggigil/kedinginan, sakit kepala, malaise,
dan anoreksi;
kadang-kadang pada anak-anak ada gangguan
gastrointestinal.
Tanda-tanda lokal juga terjadi di berbagai lokasi pada
saluran
pernafasan; bisa hanya satu gejala atau kombinasi,
seperti rhinitis,
faringitis atau tonsillitis, laringitis,
laringotrakeitis, bronkitis,
bronkiolitis, pneumonitis atau pneumonia. Mungkin juga
terjadi
konjungtivitis. Gejala-gejala dan tanda-tanda klinis
biasanya
berkurang sesudah 2-5 hari tanpa komplikasi; namun
Bagaimanapun, bisa
terjadi komplikasi sinusitis bakteriil, otitis media
atau yang jarang
sekali terjadi yaitu pneumonia yang disebabkan oleh
bakteri.

Jumlah sel darah putih dan flora bakteri pada saluran
pernafasan dalam batas normal, kecuali jika terjadi
komplikasi. Pada
bayi, akan sulit membedakannya dengan pneumonia,
sepsis dan
meningitis. Diagnosa spesifik ditegakkan dengan
isolasi etiologi
penyakit dari sekret saluran pernafasan yang ditanam
pada kultur sel
yang tepat atau pada kultur organ. Diagnosa juga
ditegakkan dengan
melakukan identifikasi dari antigen virus pada sel
nasofaring dengan
tes FA, ELISA dan RIA, dan atau adanya kenaikan titer
antibodi dari
pasangan sera.

2. Penyebab Penyakit

Virus parainfluenza tipe 1, 2, 3 dan jarang tipe 4;
virus
saluran pernafasan sinsitial (respiratory Syncytial
Virus, RSV);
adenovirus, terutama tipe 1-5, 7, 14 dan 21;
rhinovirus, coronavirus
tertentu; coxsackievirus grup A dan B tipe tertentu
dan echovirus
diperkirakan sebagai penyebab dari penyakit-penyakit
demam saluran
pernafasan akut.

Virus influenza (lihat Influenza) dapat memberikan
gambaran
klinis yang sama, terutama pada anak-anak. Beberapa
jenis virus ini
mempunyai tendensi lebih besar menyebabkan penyakit
yang lebih parah;
yang lainnya mempunyai predileksi menyerang kelompok
umur tertentu.

RSV, sebagai virus penyebab penyakit saluran
pernafasan utama
pada bayi, insidensi penyakit ini paling tinggi pada
bayi sampai usia
2 tahun; ia juga merupakan etiologi utama dari
bronkiolitis dan
menyebabkan pneumonia, croup, bronkitis, otitis media
dan
penyakit-penyakit demam saluran pernafasan atas. Virus
pada influenza
diketahui sebagai penyebab utama dari croup dan dapat
juga menyebabkan
bronkitis, pneumonia, bronkiolitis dan
penyakit-penyakit demam saluran
pernafasan pada anak-anak. RSV dan virus parainfluenza
bisa
menyebabkan penyakit yang memberikan gejala pada orang
dewasa,
terutama orang tua dan orang-orang dengan debilitas.
Adenovirus
sebagai penyebab berbagai bentuk penyakit saluran
pernafasan; tipe 4,
7 dan 21 adalah penyebab umum dari penyakit saluran
pernafasan akut
pada calon prajurit yang tidak diimunisasi; pada bayi,
adenovirus
adalah penyebab penyakit paling agresif yang dapat
menyebabkan
kematian yang signifikan.

3. Distribusi Penyakit

Tersebar di seluruh dunia. Penyakit ini muncul dengan
pola
musiman di daerah beriklim sedang, dengan insidensi
tertinggi pada
musim gugur dan musim salju, terkadang juga pada musim
semi. Di daerah
tropis, infeksi saluran pernafasan lebih sering
terjadi pada musim
dingin dan basah. Pada masyarakat dengan jumlah
penduduk besar,
beberapa jenis virus muncul menyebabkan penyakit
secara konstan,
biasanya dengan sedikit pola musiman (misalnya:
adenovirus tipe 1);
yang lainnya cenderung muncul sebagai KLB yang jelas
(misalnya RSV).

Insidensi tahunan biasanya tinggi, terutama pada bayi
dan
anak-anak, dengan 2-6 episode tiap anak per tahun dan
tergantung dari
jumlah mereka yang rentan dan virulensi dari penyebab
penyakit. Selama
musim gugur, musim salju dan musim semi, angka
serangan (attack rate)
untuk anak-anak prasekolah kira-kira 2% per minggu,
bandingkan dengan
1% per minggu untuk anak-anak usia sekolah dan 0,5%
pada orang dewasa.
Dalam keadaan lingkungan dan kondisi hospes tertentu,
infeksi oleh
virus bisa menyerang setengah dari jumlah penduduk
dalam waktu
beberapa minggu (misalnya KLB adenovirus tipe 4 atau 7
yang terjadi
pada calon prajurit). Di AS, 2/3 dari semua bayi akan
terinfeksi RSV
dalam waktu 12 bulan, 1/3 dari mereka akan berkembang
menjadi penyakit
saluran pernafasan bagian bawah. Dari keseluruhan bayi
yang terinfeksi
RSV ini, 2,5% akan dirawat di rumah sakit dan 1/1.000
bayi akan
meninggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar